Dipilih dipilih

Pasar Pasty
Pasar Pasry adalah pasar hewan yang berada di Yogyakarta. Pasar ini adalah pasar hasil relokasi dari pasar ngasem yang letaknya didekat taman sari.

Tugu Jogja

Tugu Jogja
Siapa yang tidak kenal dengan icon Yogyakarta ini. Tugu Jogja merupakan icon Jogja yang sangat terkenal. Pengunjung yang berwisata di jogja akan kurang afdol rasanya bila tidak sempat foto-foto atau mampir ditempat ini.

Semar dan Tumbuk ( Ketoprak )

Semar dan Tumbuk

Sebuah pertunjukan yang diadakan oleh masyarakat jogja bernama ketoprak. Pertunjukan itu masih sering diadakan dibeberapa acara. Salah satunya acara pagelaran seni di titik nol km Yogyakarta.

Fishing Boat

Fising Boat


Sebuah kapal nelayan yang tengah bersandar di laguna pantai Glagah. Pantai Glagah sendiri terletak di kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Tips Membeli Kamera & Cara Menghindari Penipuan bagi Fotografer Pemula

Sering kali fotografer pemula sangat bingung dengan pilihan kamera yang ada. Bahkan minta pendapat disana sini namun hasil saran yang diberikan berbeda-beda. Dari segi kualitas hingga harga menjadi pertimbangan para fotografer. Penjual kamera dengan harga murah daripada harga pasaran memang sangat menarik bagi para konsumen. Namun jangan tertipu, dengan maraknya bisnis online sekarang penipuan online juga sangat marak. Konsumen yang buru-buru akan berpikir terlalu pendek sehingga sering tidak memikirkan apakan itu real atau tipu-tipu. Berikut ini admin akan memberikan cara memilih kamera dan cara menghindari penipuan saat membeli kamera.

1. Menentukan pilihan kamera
Menentukan pilihan kamera adalah hal yang sangat sulit. Dari pertimbangan A hingga Z pastinya semua pantas untuk dipilih. Kualitas dan harga menjadi pertimbangan pemilihan tersebut. Namun alangkah baiknya kita memilih kamera yang sesuai kebutuhan. Karena kamera yang baik adalah kamera yang sesuai dengan kebutuhan kita. Misalkan kita membeli kamera dengan harga 20juta, namun kita hanya butuh kamera yang untuk foto-foto saat pergi weekend saja dan tidak dipergunakan untuk kerja. Tidak mubazir tapi sangat disayangkan karena kamera itu nantinya akan menjadi penghuni drybox lebih lama dibandingkan dengan masa menggunaannya.

2. Mengetahui kualitas kamera
Setelah menentukan pilihan, lebih baik kita mengetahui kualitas kamera yang akan kita beli. Tidak lucu rasanya jika kita tidak mengetahui kualitas kamera yang akan kita beli. Karena jika tidak mengetahui kualitas kamera maka kita tidak dapat memaksimalkan fasilitas yang ada dikamera tersebut. Misal kamera yang dibeli mampu untuk ISO hingga 6400, namun kita hanya memakai iso 400 diwaktu malam. Disitulah perlunya mengetahui kualitas kamera yang akan dibeli.

3. Survey harga
Ini salah satu yang paling penting, para fotografer pemula kadang sangat terburu-buru untuk membeli kamera tanpa mensurvey harga terlebih dahulu. Bahkan mereka ditawari secara online juga mau, dengan alasan lebih murah 1jt-2jt dibandingkan harga retail. Namun tanpa mereka sadari mereka hanyalah ditawari barang yg fiktif. Membeli kamera bagi pamula janganlah terburu-buru. Survey harga ditoko-toko terdekat terlebih dahulu agar dapat membandingkan di toko A dan di toko B. Hal ini juga bermanfaat jika teman-teman akan membeli barang secara online. Dengan banyaknya toko online atau forum jual beli barang online, semakin banyak juga orang-orang yang berniat menipu dengan menawarkan barang sangat muranh dibandingkan harga pasaran. Harga kamera online dengan yang ada diretail memang lebih murah diharga online, namun harga tersebut hanya lebih murah dalam hitungan ratusan ribu. Misalkan harga ditoko kamera A +kit 5,3juta, sedangkan di toko online harganya 5juta.

4. Membeli secara online
Jika teman-teman ingin membeli kamera secara online alangkah baiknya membeli di toko-toko online yang memberikan jasa REKBER atau toko yang sudah terverifikasi missal lazada , blibli. Selain untuk menghindari dari penipuan, juga untuk memberikan kepastian tentang kondisi barang apakah sesuai atau tidak.

5. Jika membeli kamera second
Pilihan terakhir dengan budget terbatas adalah membeli kamera second / 2nd dengan harga yang pastinya lebih murah. Namun perlu diperhatikan jika membeli kamera 2nd adalah :
      a. Perhatikan kondisi barang ( normal / tidak )
          Dalam kondisi ini pembeli dituntut untuk teliti, sebisa mungkin harus mencoba kamera sendiri dan mengecek fungsi kamera tersebut

      b. Pastikan bukan barang curian
          Sangat rawan memang jika membeli 2nd adalah barang hasil curian. Untuk menghindari membeli barang curian pastikan kamera tersebut adalah fullset atau kelengkapannya ada. Selain itu dapat mencari serial number yg ada dikamera tersebut di google apakah merupakan barang curian atau bukan.

      c. Membeli online di toko / orang terpercaya
          Membeli kamera 2nd secara online memang sangat mudah. Namun perlu diperhatikan apakan penjual terpercaya atau tidak. Biasanya penjual yg terpercaya sudah memiliki testi yang dikeluarkan pembeli atau banyak orang yang mengenal tentang penjual tersebut. Jangan terlena dengan harga murah yang ditawarkan oleh orang / toko abal-abal. Jika masih tidak percaya mending menggunakan jasa REKBER sehingga terhindar dari penipuan.

      d. Meminta garansi untuk kamera tersebut
          Garansi kamera 2nd diperlukan karena barang tersebut bekas pemakaian orang lain dan kita tidak mengetahui kondisi kamera tersebut tanpa mencoba. Maka diperlukan garansi personal dari penjual kamera 2nd tersebut minimal 1x 24jam.

     e. Membeli didampingi orang yg mengetahui kamera
         Jika masih ragu untuk mengecek fungsi kameranya atau tidak tahu kamera sama sekali mending mengajak orang yang sudah mengetahui kamera. Dengan itu maka kita dapat meminta bantuan untuk mengecek fungsi kamera tersebut apakah normal atau tidak.

Sekian tips tips yg admin berikan, semoga bermanfaat dan jgn lupa share :)

Retouch and Editing #5 Editing dengan "Texture"

File by Charles Amaya || Bland And Retouch Indonesia


Editing foto terkenal dengan kata “ribet” bagi sebagian orang. Namun kebanyakan dari fotografer, editing adalah suatu hal yang menyenangkan. Kali ini saya akan membagikan cara mengedit foto dengan texture . Pertama silakan download terlebih dahulu disini . Metode ini memang cukup sample karena hanya menempelkan (place) pada objek editing sehingga tidak memperlukan waktu yang cukup banyak untuk editing. Texture sendiri adalah sebuah gambar polos membentuk warna-warna yang dipergunakan untuk mempercantik foto. Silakan ikuti langkah dibawah ini untuk caranya :

1. Silakan buka file yg akan dipilih.

2. Buka file texture hasil unduhan tadi.

3. Drag atau place gambar hasil unduhan ke Photoshop

4. Atur Opacity dll sesuai ke tonal yg di inginkan               

5. Ulangi langkah ke 3 namun dengan gambar yang berbeda sesuai selara

6. Tambahkan curve / level untuk menyesuaikan tonal pada gambar

7. Finally – Save :D

Klik untuk mendownload file PSD editan dengan texture

Credit to :
File by Charles Amaya
Retouch By Adt Photoworks
BLAND AND RETOUCH INDONESIA


Selamat mencoba dan jgn lupa sharing ^^ 


Retouch and Editing #4 Simple Editing


Tutorial Editing


1.Buka foto yang akan di edit

2.Pilih curve 1 untuk menyatukan cahaya yang ada difrontground dan background, dalam langkah ini silahkan sesuaikan dengan cahaya yang ada difoto.

3.klik level untuk menyesuaikan cahaya dan objek dalam foto

4.tambahkan curve2 untuk menerangkan foto dengan keseluruhan ( langkah ini hanya untuk menegaskan cahya saja jadi sesuai selera teman-teman )

5.jika perlu tambahkan selective color untuk menebalkan warna atau menyesuaikan warna sesuai keinginan

6. finishing dengan color lookup ( filmstock_50 ) dan atur opacity secukupnya.


Masih bingung atau kurang paham bisa download file PSD disini


Selamat mencoba ^^




Penggemar Lensa Manual dan Karakter Bokeh

Kembali lagi di blog ini. Sering kali penggemar lensa manual terkesan dengan keunikan bokeh pada masing-masing lensa. Dari bokeh swirly, bokeh bulat ( bubble ) dll. Bokeh sendiri tidak hanya terbuat dr komponen lensa/blade saja namun juga bisa dibuat menggunakan berbagai macam cara, salah satunya dengan filter ditempel kertas dan dilubangi sesuai gambar yang di inginkan.
Pada akhir-akhir ini penggemar lensa manual semakin banyak dengan keberadaan kamera Mirrorless sepertinya kegunaan lensa manual ini cukup menjanjikan. Dengan membelikan adapter yang pas dengan lensa maka tidak ada kendala dalam penggunaannya namun ya tetap pake manual focus :p
Tidak jarang penggemar lensa manual adalah penikmat karakter bokeh dan juga ketajaman lensa. Lensa manual bukanlah lensa yang murahan. Harganya dapat melebihi lensa AF apalagi kalo lensanya udah termasuk kategori  langka. Bagi kolektor biasanya tidak memandang harga dalam mendapatkan barang incaran mereka.
Ulasan tentang lensa manual memang tidak ada habisnya, selain ketajamannya juga bokeh yang dihasilkan oleh lensa itu sendiri. Misalnya lensa milik Carl Zeis, pasti kenal ya kalo sama merk lensa satu ini? Pastilah!. Lensa dengan ketajaman luar biasa, bokeh yang menawan hingga tonal yang dihasilkan produk ini memang kompor gas . Lensa Carl Zeiss Jena 58/2 Biotar T memiliki karakter bokeh Swirly  yang cukup keren,selain itu lensa ini juga menghasilkan ketajaman pada gambar yang cukup bagus.
Selain itu juga terdapat bokeh Bubble , lensa yang memiliki karakter ini adalah Meyer-Goerlitz Trioplan 100mm F2,8. Lensa yang sangat cocok untuk portrait ini juga memiliki ketajaman yang Wow dan tonal warna yang Joss sehingga menjadikan lensa ini sebagai salah satu lensa favorit para penggemar lensa manual juga pencinta bokeh walaupun harganya juga lumayan namun juga sesuai dengan kualitas yang dimiliki oleh lensa tersebut.



Pic by : http://www.4photos.de/test/Meyer-Goerlitz-Trioplan-100mm-2.8.html

NB : Mohon maaf jika terjasi kesalahan penulisan

Retouch And Editing #3 Beauty



File by : Pakde Karso
Retouch : Adtphotoworks
Thanks to BLAND AND RETOUCH INDONESIA


Download file PSD Klik

Retouch and Editing #2 Turorial Editing dengan Color Lookup

Contoh hasil editing Color look up. Tutorial file bisa download disini


Selamat datang di blog ini. Kali ini saya akan memberikan cara mengedit foto dengan Color lookup  di Photoshop. Sebelum memulai mengedit sebaiknya teman2 yang masih menggunakan photoshop Cs 6 kebawah untuk update dulu ke Photoshop CS 6 karena fitur Color lookup adanya di photoshop CS6. Mari kita mulai editing foto dengan Color lookup.

1. Buka Photoshop terlebih dahulu ( kalo ga buka photoshop gimana mau ngeditnya broo :p :p )

2. Sediakan file foto yang akan di edit
Perhatian !!! Hati-hati jika edit foto mantan, nanti gabisa move on wkwk

3. Buka adjustment          
Letaknya ada di Image – Adjusment

4. Selanjutnya langsung pilih Color lookup
Sesuaikan dengan selera atau yang di inginkan teman-teman. Sesuaikan juga dengan Opacity masing2 layer.

5. Ulangi step ke – 4 hingga membentuk warna yang di inginkan 
Biasanya saya membentuk 3 layer yang berbeda ( filmstock, futuristikBleak,smoky ).

6.Jika perlu ditambah curve dan disesuaikan dengan kemauan

7.Slesai – save :D

Selamat mencoba ^^



Jika masih bingung bisa download file PSD Klik

Retouch and Editing #1



File By : Roy Soewargi
Retouch : Adtphotoworks
Thanks To BLAND AND RETOUCH INDONESIA


File PSD download Klik Sini

Fungsi Aperture , ISO dan Shutter Speed

Belajar dasar-dasar teknik fotografi membutuhkan sedikit usaha dan salah satu konsep fotografi yang cukup kompleks bagi pemula adalah hubungan antara ISO, aperture dan shutter speed. Sebuah situs fotografi asal Jerman yaitu Photoblog Hamburg membuat infografis sederhana tapi sangat membantu untuk menjelaskan efek dari ketiganya.
Grafik di atas menggunakan pendekatan sederhana berbagai setting dan efeknya terhadap hasil foto. Bagaimana jumlah cahaya yang Anda tentukan akan mempengaruhi foto, bagaimana pengaturan tertentu dapat meningkatkan noise, dan bagaimana tingkat fokus bisa berubah-rubah.
Secara singkat bagian atas merupakan setting aperture, kemudian tengah adalah shutter speed, dan ISO di bagian bawah. Ini tentu saja bukan representasi sempurna dari apa yang akan Anda dapatkan, tapi ini adalah visualisasi yang bagus yang membantu memahami dasar-dasar teknik fotografi terutama bagi pemula.

1. Foto dengan POI Fokus dan Background Blur
Kita ingin mendapatkan foto dengan obyek point of interest (POI) fokus dan background blur, kondisi ini yang biasanya digunakan untuk mengambil foto portrait. Kita lihat saja panduan paling atas dan pilih hasil dengan gambar orang berdiri fokus dengan background gunung yang blur. Terlihat yang menentukan background blur adalah aperture atau bukaan besar dari f/5.6 – f/1.4 bisa memberi efek yang diinginkan. Semakin besar bukaan, semakin sempit DOF (kedalaman fokus), semakin blur background terhadap POI. (Perlu dicatat bahwa seberapa besar bukaan yang bisa dilakukan sangat tergantung lensa yang digunakan).
Selain aperture sebenarnya ada hal lain yang menentukan background blur yang tidak disebutkan pada gambar infografis di atas, yaitu jarak antara POI dan background. Semakin jauh jaraknya semakin jauh juga perbedaan tingkat fokus antara obyek di depan dengan background. Konsep lengkap mengenai DOF.

2.  Foto Adegan Bergerak Dengan Jaminan Obyek Fokus
Faktor utama yang menentukan fokus tidaknya saat mengambil foto obyek yang sedang bergerak adalah Shutter Speed (kecepatan rana). Dalam infografis di atas digambarkan sebagai orang yang berlari. Maka jika ingin mengambil foto obyek bergerak dan fokus pastikan shutter speed di kisaran 1/1000s – 1/500s, sangat tergantung secepat apa gerakannnya. Shutter lebih lambat dari itu bisa dipastikan obyek POI akan blur.
Yang patut diperhatikan (karena tidak disebutkan pada gambar) adalah bahwa untuk bisa menggunakan kecepatan rana 1/1000s harus dipastikan cahaya cukup, karena jika tidak hasil foto akan gelap atau underexposed. Untuk mendapatkan cahaya berlimpah selain dari kondisi tempat pengambilan foto juga dari setting aperture yang besar.

3. Foto Dengan Kualitas Terbaik
Yang terakhir adalah bagaimana cara mendapatkan foto dengan kualitas terbaik dalam artian tidak memiliki atau minim noise. Kalau lihat di panduan tersebut digambarkan dengan hasil foto berbintik. Semakin tinggi setting ISO yang  digunakan semakin noise hasil foto yang akan didapatkan, jadi jika tidak ingin noise muncul usahakan memakai ISO serendah mungkin. Contoh adalah ISO 50, ISO 100. Abaikan ISO paling tinggi karena hasil foto sangat tidak jelas, banyak bintik-bintik noise dan warna jadi kacau.
Perlu dicatat lagi bahwa memang kita tidak selalu bisa memilih ISO rendah. ISO adalah tingkat sensitifitas, tujuan ISO tinggi sebenarnya agar kita bisa mendapatkan cahaya lebih banyak pada saat kondisi minim cahaya. Karena jika kondisi lowlight kita memakai ISO rendah hasil foto akan gelap (sensor kurang sensitif). Teknologi semakin maju dibandingkan beberapa tahun lalu, saat ini memakai ISO 6400 pun pada kamera terbaru bisa mendapatkan hasil yang sangat baik.


Sumber : http://rumorkamera.com/catatan-kami/teknik-fotografi-panduan-mudah-mengetahui-efek-iso-aperture-dan-shutter-speed-pada-kamera/


5 Cara dan Tips memilih Lensa manual

Lensa manual kini kembali populer. Setelah sempat terpuruk saat revolusi kamera digital pada awal tahun 2000-an, lensa manual kini menemukan induk barunya di kamera-kamera yang masuk kategori mirrorless.
Berbeda dengan DSLR, kamera mirrorless ini lebih ramping karena tidak memakai cermin didalamnya. Contoh kamera mirrorless: Olympus PEN, Panasonic ILC, Sony NEX, Nikon 1, Leica M, Canon EOS M, Samsung NX, dan Fujifilm X-Pro.
Pertanyaannya:
"Kenapa baru mencapai puncaknya setelah ada kamera mirrorless? Bukankah tersedianya adapter lensa manual ke body digital harusnya membuat lensa-lensa jadul ini populer dari dulu?"
Jawaban singkatnya: meskipun sebagian lensa lama bisa dipakai di body digital, namun ada beberapa jenis lensa lama yang secara teknis mustahil dipasang di body digital. Contohnya, lensa Leica M tidak bisa dipasang di semua bodi DSLR merk apapun. Nah dengan adanya kamera mirrorless, keterbatasan teknis tadi jadi hilang, tinggal beli adapter yang sesuai.
Banyak tips tentang memilih lensa bekas/manual, misalnya disinidisini, dan disini. Biar tidak mengulang-ulang cerita lama, saya ingin fokus di beberapa hal kecil yang kadang terlewat setelah kita menentukan lensa mana yang ingin kita beli.
 
Pertama, soal “dudukan” atau mount. Meski kini hampir semua lensa lama bisa dipasang di body digital dengan memakai adapter, sebaiknya dipastikan dulu kalau adapter ini ada. Beberapa lensa juga memiliki dudukan yang agak membingungkan, misalnya dudukan M tidak sama dengan dudukan M42 dan tidak sama pula dengan dudukan M39. Kalau si penjual tidak menyebutkan jenis dudukannya, tanyalah. Kalau sudah tahu apa dudukannya, cari di ebay siapa yang jual.

Meski menawarkan fungsi yang sama (misalnya adapter dari lensa Leica M ke bodi Olympus E-P3), harga adapter bisa bervariasi antara $10 hingga $300. Perbedaan harga yang njomplang ini sebagian disebabkan karena fungsi adapter yang krusial: dia berada diantara lensa dan bodi kamera. Jika sedang sial mendapat adapter yang kualitasnya jelek, lensa anda bisa terkunci dengan adapternya (tidak bisa lepas). Jadi jika anda punya lensa yang harganya $10.000, tentu ada baiknya investasi di adapter yang berkualitas pula. 

Ada pula adapter close focus seperti Helicoid yang memungkinkan lensa untuk fokus di jarak yang lebih pendek daripada jarak minimal focus distance aslinya. Hal ini dimungkinkan karena adanya focus ring di adapter jenis ini; jadi focusing via adapter instead of focusing via lensa.


Kedua, soal aperture blade. Pastikan aperture blade berfungsi normal, artinya kalau aperture ring yang ada di lensa diputar maka aperture blade yg didalam lensa jg akan berubah. Ini berbeda dengan lensa digital karena di lensa digital pengaturan aperture semuanya melalui bodi kamera, bukan melalui lensa.
Nah, lensa Olympus OM memiliki keunikan dimana aperture blade hanya responsif jika lensa terpasang di kamera.

Ketiga, soal coating. Meski memiliki karakteristik yang serupa, beberapa lensa memiliki lapisan/coat yang berbeda. Misalnya lensa Voigtlander Nokton 35mm F1.4 memiliki 2 versi: multicoating (MC) dan single coating (SC). Lapisan ini bermanfaat untuk mengurangi pantulan saat kita memotret. Secara umum lensa yang memiliki beberapa lapisan (multicoating atau MC) harganya lebih mahal karena lebih kontras dan tajam.

Keempat, soal perawatan/servis. Banyak lensa jadul yang usianya hampir 100 tahun, karena itu lensa-lensa tua ini kadang perlu mendapat perawatan profesional (biasanya disingkat CLA: clean, lubricate, adjust). Kalau anda berniat membeli lensa lama yang harganya diatas $1000, ada baiknya ditanyakan apakah lensa-lensa ini pernah di-CLA sebelumnya.
 
Kelima, soal keunikan lensa. Beberapa lensa diproduksi dengan keunikan yang tiada dua. Misalnya, lensa Olympus OM 55mm F1.2 terkenal tidak hanya karena bukaan diafragmanya yang lebar, tapi juga karena adanya unsur radioaktif dalam proses pembuatan lensanya. Foto yang dihasilkan kemudian cenderung “hangat” (tonal kekuningan) akibat degradasi radioaktif ini, yang meski bagi sebagian orang menjadi kelemahan tapi bagian sebagian lainnya menjadi keunggulan. Keunikan lain terkait dengan distorsi. Jika pada umumnya lensa wide menderita distorsi, maka lensa Flektogon 20mm F4 melegenda karena 100% bebas distorsi.
Nah, lima tips diatas tadi bisa memberi gambaran lebih luas tentang bagaimana memilih lensa manual. Tentu saja tips-tips basic seperti tidak adanya jamur/fungus, goresan/scratch, front/backfocus, dan tetek bengek teknis lainnya juga harus diperhatikan. Blusukan di forum fotografi seperti di forum ini juga sangat disarankan biar kita makin tahu tentang lensa yang ingin kita beli.
Terakhir, teliti dan cerewetlah saat mau membeli lensa lama; saya baru-baru ini mengalami nasib buruk membeli lensa bekas di ebay dimana fungsi fokusnya ternyata mati. Meski akhirnya penjual bersedia mengembalikan semua uang yang saya bayar, namun saya mesti keluar ongkos untuk mengirim lensa balik ke dia. Lesson learned!.


sumber : https://ryansan.wordpress.com/2012/11/27/5-tips-memilih-lensa-manual/